Rancang Bangun Gigahertz Transverse Electromagnetic (GTEM) Cell untuk Pengukuran Radiated Emission
Abstract
Emisi radiasi merupakan salah satu penyebab yang dapat mengganggu kinerja pada perangkat elektronik. Sehingga diperlukan pengujian untuk menjamin perangkat elektronik dapat bekerja dengan baik. Gigahertz Transverse Electromagnetic Cell (GTEM Cell) adalah suatu perangkat yang digunakan melakukan pengujian Electromagnetic Compability secara radiated emission bagi perangkat yang memancarakan sumber emisi (EMI). Keunggulan GTEM Cell pada penelitian ini menggunakan bahan yang mudah didapatkan dengan harga yang lebih ekonomis. Adapun metode septum yang digunakan adalah antenna mikrostrip log priodik dipol array. Pada penelitian ini dilakukan fabrikasi GTEM Cell serta dilakukannya analisis chamber. GTEM Cell dibuat dengan ukuran 1,68 m x 0,9 m x 0,6 m, dengan lebar pintu 16 cm x 28 cm dan dimensi ruang uji 15 cm x 18,2 cm x 9 cm. GTEM Cell dibuat tertutup tanpa celah menggunkan alumunium dengan ketebalan 1 mm yang bertujuan meredam sinyal interferensi dari luar perangkat GTEM Cell, sehingga level daya yang terukur lebih presisi dalam mengukur DUT. Dimana, pengujian DUT dibandingkan dengan standar yang dikeluarkan oleh CISPR 22 kelas B. Rentang frekuensi uji pada perancangan GTEM Cell ini berkisar dari 300 MHz hingga 3 GHz dan dapat mereduksi sinyal dari luar rata-rata sebesar 36.3 dB.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.