Design Cross Yagi Antennas for EDF Rocket Frequency 2.4 GHz
Abstract
Pada sistem transmisi wahana terbang roket EDF diperlukan suatu antena sebagai receiver yang berada pada ground control station. Frekuensi yang digunakan untuk melakukan transmisi roket yaitu pada frekuensi kerja 2.4 GHz atau 5.8 GHz. dimana penelitian ini merancang antena cross yagi pada frekuesi kerja 2.4 GHz yang diletakan pada ground control station sebagai receiver wahana terbang roket EDF. Dimana antena cross yagi yang dirancang memiliki memiliki polaradiasi directional. Antena cross yagi yang dirancang yang menggunakan 20 elemen dimana terdapat 2 reflector, 2 driven, dan 16 director, bahan yang digunakan berupa kawat tembaga dengan diameter 1 mm. Hasil simulasi dan pengukuran antenna berhasil mendukung antena untuk bekerja pada frekuensi 2.4 GHz. Return loss yang didapat pada frekuensi 2.4 saat simulasi yaitu sebesar -20.78 dB dan hasil return loss saat pengukuran yaitu sebesar -18.84 dB. VSWR yang diperoleh pada simulasi sebesar 1.201 sedangkan pada pengukuran yaitu sebesar 1.256. Nilai return loss yang didapat dengan pengkuran simulasi dan pengukuran telah memenuhi syarat dimana nilai return loss<-10 dB dan nilai VSWR yang didapat antara simulasi dan pengukuran telah memenuhi syarat VSWR ≤ 2 dengan nilai gain sebesar 9.52 dBi. Kata kunci : Antena Cross Yagi, Return Loss, VSWR, Gain, Directional, Circular.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.