Analisis Eksponen Pathloss Pada Jaringan 3G Studi Kasus Daerah Pekanbaru
Abstract
Seiring berjalannya waktu kebutuhan telekomunikasi semakin meningkat, sehingga setiap operator ingin untuk memberikan layanan dan fitur terbaiknya, baik layanan suara maupun data. Oleh karena itu operator senantiasa harus menjaga kualitas sinyal maupun layanan dengan memantau kondisi jaringan setiap saat untuk menghindari terjadinya rugi-rugi disepanjang saluran transmisi (pathloss). Pathloss dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kontur tanah, lingkungan yang berbeda, medium propagasi, jarak antara antena pemancar dengan penerima, lokasi dan juga tinggi antena. Eksponen pathloss merupakan parameter n pada pathloss yang berpengaruh pada penurunan kualitas sebuah kanal nirkabel, ekponen pathloss dapat diketahui dari nilai pathloss yang diukur secara real dilapangan, sebab itu harus diperhitungkan secara akurat untuk sebuah effisiensi dari kinerja jaringan nirkabel. Pada tugas akhir ini dilakukan perhitungan nilai eksponen pathloss dibeberapa daerah di Pekanbaru yang mencakup urban dan suburban. Pengambilan data dilakukan dengan drive test menggunakan software TEMS, sedangkan pengolahan data menggunakan Mapinfo. Data pathloss yang didapat dari hasil pengukuran diolah untuk mendapatkan nilai eksponen pathloss, yang berfungsi untuk menentukan tipe daerah pada masing-masing cluster. Hasil nilai dari eksponen pathloss pada cluster Central Bussiness Distric (CBD) di jalan Jendral Sudirman adalah sebesar 3,13, cluster perkantoran di jalan Patimura sebesar 3,34, dan cluster residences di jalan Pembangunan Rumbai sebesar 3,10.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.