Efek Diameter Lubang Shielding Terhadap Shielding Effectiveness
Abstract
Shielding merupakan salah satu cara untuk melindungi perangkat elektronik dan menjadi perancangan rangkaian yang baik dan akan menghasilkan suatu perangkat dengan perilaku EMC yang baik. Pengukuran shielding effectiveness menentukan kemampuan material untuk mengurangi medan elektromagnetik dalam ruang dengan menghalangi medan dengan penghalang yang terbuat dari bahan konduktif atau magnetis. Dengan pengukuran shielding effectiveness, dapat mengetahui gangguan yang di sebabkan oleh perangkat yang di uji. Selain melindungi perangkat, Shielding ini memiliki case yang berat, ukuran, dan biaya yang besar. Untuk itu, perlunya shielding dengan pemasaran yang terbaik mencakupi ketiga unsur tersebut dibuat se-efektif mungkin, agar produk tersebut lebih laku dipasaran, case atau enclouse tersebut diberi lubang (Aperture). Penelitian proyek akhir ini menganalisis efek lubang diameter shielding terhadap shielding effectiveness dengan menggunakan Mobile Phone dan Function Generator sebagai objek penelitian. Hasil dalam pengujiannya, shielding effectiveness dapat mereduksi level daya sinyal yang diihasilkan pada Mobile Phone terhadap sinyal 2G sebesar 47,49 dBµV dan sinyal 3G sebesar 35,28 dBµV. Serta sinyal yang dihasilkan pada Function Generator, shielding effectiveness dapat mereduksi level daya sinyal yang diihasilkan rata-rata ≥ 39,25 dBµV dan ≤ 49,87 dBµV pada frekuensi 1 MHz - 10 MHz dari diameter lubang shielding yang paling kecil 0.4 mm.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.