Sistem Monitoring Tanaman Hortikultura Berbasis IoT (Studi Kasus Tanaman Tomat)

Authors

  • Aulia Risman Naim Politeknik Caltex Riau

Abstract

Tomat merupakan salah satu sayuran yang digemari oleh banyak masyarakat, namun harga tomat dipasaran melambung tinggi dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari - hari. Sehingga banyak masyarakat yang mencoba untuk menanam tomat diperkarangan rumahnya. Dalam bertanam tomat sama halnya dengan tanaman lainnya, membutuhkan perhatian lebih karena tanaman tomat sangat rentan terhadap kelebihan dan kekurangan air pada saat masa pertumbuhan. Pengaplikasian teknologi berupa sensor sebagai sistem monitoring tanaman tomat dapat digunakan untuk membantu serta meningkatkan kualitas dari tanaman tomat khususnya tanaman tomat. Implementasi sensor soil moisture DFRobot SEN0114 sebagai pendeteksi kelembaban tanah, sensor pH tanah sebagai pendeteksi tingkat keasaman dan kebasaan tanah, sensor suhu sebagai pendeteksi suhu sekitar serta pemanfaatan modul Wemos LOLIN32 sebagai media pemberi informasi dan dikirimkan ke aplikasi blynk sebagai pemantau keseluruhan sistem sensor-sensor kepada user. Data yang dihasilkan berupa nilai suhu, kelembaban tanah, pH tanah dan tingkat kematangan tomat. Pengujian sensor suhu memiliki tingkat error rata-rata dengan alat pembanding sebesar 5,142 %, sensor kelembaban tanah sebesar 4,644 %, Sensor pH tanah; tanah biasa sebesar 3,11 %; tanah biasa dengan pupuk kompos sebesar 2,22 %; tanah biasa dengan pupuk NPK mutiara sebesar 1,53 %; tanah biasa dengan pupuk KCL sebesar 4,28 % dan tingkat akurasi kematangan buah pada sensor warna sebesar 100 %. Monitoring dilakukan via internet melalui aplikasi blynk, sehingga pemantauan terhadap tanaman tomat dapat dilakukan dimana dan kapan saja selama terhubung ke jaringan internet. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mampu memberikan kemudahan pemilik tanaman dalam mengambil tindakan agar dihasilkannya tomat yang diinginkan.

Published

2020-09-10

Issue

Section

Artikel