Jaringan Sistem Parkir Menggunakan RFID
Abstract
Permasalahan parkir seperti efektifitas dan efisiensi parkir merupakan masalah-masalah yang sering terjadi pada sistem parkir manual. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem perparkiran yang terstruktur dengan baik dan mampu memberikan solusi dari permasalah perparkiran tersebut yaitu membangun suatu sistem parkir berbasis RFID. Proses sistem parkir tersebut ialah membaca ID TAG yang terdapat pada masing-masing TAG yang akan ditampilkan pada LCD. ID yang terbaca akan diinputkan kedalam database melalui jaringan LAN( Local Area Network) dan akan ditampilkan ke web server. Setiap ID User yang terbaca memiliki saldo. Saldo ini akan dikurangi berdasarkan lama atau sebentar nya pengunjung yang berada ditempat parkir. Setiap 1 jam lamanya akan dikenakan biaya Rp1.000 dengan biaya awal Rp3.000 dan biaya maksimal Rp5.000. Dalam pengujian pembacaan ID user yang dilakukan sebanyak 10 kali dan respon terhadap pembukaan palang pintu memiliki respon yang bagus yaitu dengan persentasi sebesar 95%. ÂReferences
Zairi, Tommy Abu. ( 2009 ). Rancang Bangun Sistem Parkir Otomatis Berbasis Teknologi RFID Reader DL-910 dan Tag Pasif EPC Gen2 dengan Fitur Sistem Debi Biaya Parkir Via SMS. Depok : Universitas Indonesia.
Hamid. (2010). Pengembanggan Sistem Parkir Terkomputerisasi dengan Otomatisasi Pembiayaan dan Penggunaan RFID sebagai Pengenal Unik Pengguna. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Palantei, Elyas. Pengembangan Sistem Perparkiran Cerdas Terintegrasi WEB. Prodik Teknik Elektronika. Universitas Hasanuddin.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.