Implementasi Protokol Transport Layer Security pada Internet of Things Berbasis MQTT dan ESP32
Abstract
Faktor keamanan merupakan tantangan yang harus diatasi untuk mendorong implementasi IoT (Internet of Things) secara luas. Ancaman utama pada Internet of Things dilakukan dengan cara memungkinkan orang yang tidak berhak untuk mengakses data dan menyalah gunakan informasi personal, memfasilitasi serangan terhadap sistem yang lain, serta mengancam keselamatan personal penggunanya. Pada penelitian dilakukan pengujian terhadap celah keamanan Internet of Things berbasis MQTT (Message Queuing Telemetry Transport). Tiga parameter yang diuji pada penelitian yaitu autentikasi, kerahasiaan data, dan integritas data. Dari hasil penelitian terdapat celah keamanan pada Internet of Things berbasis MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) pada segi autentikasi, kerahasiaan data, dan integritas data. Protokol transport layer security mampu memberikan keamanan pada komunikasi MQTT dengan menerapkan enkripsi untuk setiap paket yang dikirimkan. Pengaruh kinerja ESP32 pada perangkat tidak signifikan setelah protokol transport layer security diimplementasikan. Nilai rata – rata beban sisa memory yang terdapat pada IoT berbasis MQTT dan ESP32 tanpa protokol transport layer security yaitu 263410 byte dan pada IoT berbasis MQTT dan ESP32 dengan impelementasi protokol transport layer security yaitu 223588,7 byte. Kata kunci: Internet of Things, Transport Layer Security, Massage Queuing Telemetry Transport,topic, publish,subscribe,TLS, MQTT, IoT.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.