Optimasi Proses Pembuatan Plastik Biodegradable dari Pati Kulit Singkong dengan Variasi Pengadukan dan Temperatur Sintesis
Abstract
Bioplastik adalah plastik yang dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme di dalam tanah dan dapat kembali ke alam. Penelitian ini menggunakan bahan baku dari pati kulit Singkong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengadukan dan suhu pemasakan terhadap karakteristik bioplastik. Pembuatan plastik biodegadable dilakukan dengan cara mencampurkan larutan gliserol dan kitosan masing-masing 1:3, dengan larutan pati sebesar 50%. Variasi waktu pengadukan yang digunakan adalah 60 menit, 70 menit dan 80 menit. Variasi suhu pemasakan 70°C, 80°C, dan 90°C. Pengujian dalam penelitian ini adalah uji kuat tarik, uji elongasi, dan uji biodegradasi. Konsentrasi waktu pengadukan dan suhu sintesis dalam proses pembuatan bioplastik dari pati kulit singkong berpengaruh sangat nyata terhadap nilai kuat tarik, persen perpanjangan plastik biodegradable. Semakin tinggi suhu sintesis yang digunakan maka nilai kuat tarik bioplastik dari pati kulit singkong semakin meningkat sementara nilai persen perpanjangan semakin menurun. Waktu pengadukan dan suhu sintesis terbaik dalam pembuatan plastik biodegreadable dari pati kulit singkong didapat pada pengadukan selama 90 menit menggunakan suhu sintesis 80C dengan nilai kuat tarik 0.69 Mpa, nilai persen perpanjangan 13.48% dengan waktu degradasi 24 hari.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.