Sistem Pakar Diagnosis Gizi Buruk Pada Balita Menggunakan Metode Certainty Factor

Authors

  • Refni Deswita Politeknik Caltex Riau
  • Indah Lestari Politeknik Caltex Riau
  • Kartina Diah Kesuma Wardhani Politeknik Caltex Riau

Abstract

Gizi buruk merupakan keadaan dimana anak mengalami kondisi gizi yang sangat kurang, berdasarkan pada indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) kecil dari -3 standar deviasi WHO atau ditemukan tanda-tanda seperti marasmus, kwashiorkor dan marasmus kwashiorkor. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Daerah (RisKesDas) pada tahun 2013, terjadi peningkatan kasus gizi buruk pada balita dibandingkan hasil riset yang dilakukan pada tahun 2007 dan 2010. Pada saat ini jumlah ahli gizi di Indonesia masih jauh dari kata ideal. Pada buku Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015 dapat dilihat bahwa masih sedikitnya lulusan ahli gizi dan jumlah ahli gizi yang bekerja di rumah sakit maupun puskesmas. Padahal, dengan adanya ahli gizi dipuskesmas atau rumah sakit bisa membantu mendiagnosis dan memberikan pelayanan yang tepat untuk balita penderita gizi buruk. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan Sistem Pakar Diagnosis Gizi Buruk pada Balita Menggunakan Metode Certainty Factor. Metode ini digunakan karena dapat memberikan hasil yang akurat yang didapat dari perhitungan berdasarkan bobot gejala yang dipilih oleh pengguna. Dengan metode ini tingkat keyakinan pakar digambarkan dengan memberikan bobot keyakinan sesuai dengan pengetahuan pakar terkait. Dari hasil pengujian dengan membandingkan antara hasil diagnosis sistem dan analisis pakar diketahui bahwa, tingkat keakuratan sistem yang dibangun adalah sebesar 85 %.Kata kunci: Sistem Pakar, Gizi Buruk, Certainty Factor

Author Biographies

Refni Deswita, Politeknik Caltex Riau

Teknik Informatika

Indah Lestari, Politeknik Caltex Riau

Sistem Informasi

Kartina Diah Kesuma Wardhani, Politeknik Caltex Riau

Teknik Informatika

References

Departemen kesehatan RI, SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD) KLB-GIZI BURUK. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008.

Kementerian Kesehatan RI, InfoDATIN Situasi dan Analisis Gizi. Jakarta Selatan: Departemen Kesehatan RI, 2015.

Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2016.

I. L. M. G. Indonesia, “Masalah Gizi Meningkat, Jumlah Tenaga Tidak Memadai,†2014. [Online]. Available: http://www.ilmagiindonesia.org/?p=131.

Kusrini, “Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,†1st ed., Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2006, pp. 3–11.

S. Halim and S. Hansun, “Penerapan Metode Certainty Factor dalam Sistem Pakar Pendeteksi Resiko Osteoporosis dan Osteoarthritis,†ISSN 2355-3286, vol. VII, no. 2, pp. 59–69, 2015.

Azis Sukma, “Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Gizi Buruk Pada Balita,†Pene, no. sistem pakar, 2010.

N. A. Sari, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Certainty Factor,†Pelita Inform. Budi Darma, vol. 4, pp. 100–103, 2013.

S. Dewi and L. Gaol, “Sistem Pakar Mendeteksi Gizi Buruk Pada Balita Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor,†Pelita Inform. Budi Darma, vol. 5, no. November, p. 126, 2013.

S. Puti, H. Rika, P. Sari, and I. Lestari, “Customer Relationship Management Pada Klinik Kesehatan ( Studi Kasus : Klinik Rumbai Sehat ),†vol. 2, no. 2, 2013.

Departemen kesehatan RI, “Pedoman Tata Laksana KEP pada PKM-RT.†Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, pp. 1–3, 1999.

S. Yastita, “Laporan proyek akhir sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada manusia menggunakan metode,†Pekanbaru, Riau, 2012.

G. Lufitadewi, “Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Android Pendeteksian Dini Infertilisasi Pada Wanita Menngunakan Metode Certainty Factor,†pp. 1–9, 2015.

Published

2017-12-18

Issue

Section

Artikel