Klasterisasi Tingkat Buta Huruf di Indonesia berbasis Point- Based K-Means Analysis
Abstract
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang krusial.Mendapatkan pendidikan yang layakmerupakan hak seluruh masyarakat. Hal ini sesuai dengan rumusan ayat-ayat yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Namun luasnya scope wilayah , infrastruktur yang belum memadai,serta Sumber daya yangkurang menyebabkan pemerataan pendidikan belum menyeluruh dengan baik. Terutama hal ini dirasakan padawilayah – wilayah pinggiran dan pelosok. Tentunya secara tidak langsung salah satunya berakibat pada tingginyatingkat buta huruf.Tingkat buta huruf yang tinggi berakibat pada tingginya tingkat pengangguran dan tingkatkemiskinan. Namun hal tersebut bisa diatasi secara berkesinambungan dan bertahap dengan memperhatikan manawilayah yang perlu dan menjadi prioritas untuk implementasi program. Pola yang diperoleh akan menjadi acuanbagi pemerintah untuk mengambil kebijakan berikutnya. Pola dihasilkan dari klasterisasi berbasis point basedmenggunakan k-means analysis. Dari hasil klasterisasi tersebut diperoleh satu propinsi yang memiliki tingkatbuta huruf yang sangat tinggi sedangkan wilayah lainnya cenderung memiliki tingkat buta huruf yang kecil.Pola yang ditemukan membantu Pemerintah dalam mengambil kebijakan strategis dalam mewujudkanpemerataan pendidikan di Indonesia.Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.