S Sistem Informasi Akuntansi dengan Penerapan Reorder Point dalam Pengendalian Stok Barang (Studi Kasus: Kulim Motor)
Abstract
Kulim Motor merupakan salah satu bengkel sepeda motor yang bergerak dibidang pembelian dan penjualan sparepart sepeda motor. Bengkel ini berlokasi di Jalan Kulim No. 56 A, Pekanbaru. Pencatatan akuntansi yang digunakan Kulim Motor saat ini adalah pencatatan akuntansi manual, dampak dari sistem ini perusahaan mengalami kesulitan dalam mengetahui transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan. Selain itu, pemilik juga mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah pemesanan optimal yang harus dilakukan dan kapan akan dilakukan pemesanan kembali. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibuat suatu sistem sistem informasi akuntansi dengan penerapan reorder point dalam pengendalian stok barang yang dapat mendukung proses bisnis pada Kulim Motor. Sistem informasi akuntansi digunakan sebagai pencatatan transaksi-transaksi dan pembuatan laporan keuangan, metode multi item single supplier dengan model economic order quantity (EOQ) digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan yang optimal pada setiap supplier, dan reorder point digunakan untuk mengendalikan persediaan barang dengan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali. Hasil analisis pengujian yang dilakukan dengan UAT menunjukkan sistem diterima dengan baik. Hasil pengujian perbandingan perhitungan manual dan sistem terhadap EOQ, ROP, dan laporan keuangan telah sesuai. Total penghematan yang dapat dilakukan pada satu periode apabila menggunakan EOQ adalah 8.7%.Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.