Implementasi Leap Motion Controller pada Aplikasi Pengenalan Tata Surya
Abstract
Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit dimana matahari sebagai pusatnya. Tata surya dikelilingi oleh delapan buah planet dengan orbit berbentuk elips, meteoroid, asteroid, komet, planet-planet, dan satelit-satelit alam dan buatan. Untuk memudahkan dalam pemahaman materi, maka penyampaian materi dapat digabungkan dengan teknologi komputer, salah satunya menggunakan teknologi Leap Motion. Aplikasi pengenalan tata surya dibangun menggunakan aplikasi Unity, dan Blender dengan menyajikan pembelajaran tata surya dengan objek 3D. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa keseluruhan fungsi yang terdapat pada aplikasi pengenalan tata surya sudah sesuai 100% dengan output yang diharapkan. Kemudian didapatkan bahwa Leap Motion dapat mendeteksi tangan pengguna pada rentang 7-50 cm untuk jarak tangan pengguna secara vertikal, rentang 0-40 cm untuk jarak sisi kiri dan kanan Leap Motion, rentang 0-30 cm untuk jarak sisi depan dan belakang Leap Motion, dan terdapat cahaya. Lalu pada pengujian menggunakan Paired Sample t-Test, diperoleh bahwa nilai t-hitung (-20.517) lebih kecil dari nilai t-tabel (1.685) yang berarti bahwa rata-rata nilai siswa sebelum menggunakan aplikasi tidak sama dengan rata-rata nilai siswa sesudah menggunakan aplikasi. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi pengenalan tata surya memberikan pengaruh kepada nilai siswa dalam memahami materi pengenalan tata surya.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.