Sistem Pemilihan Obat Antibiotik Terhadap Gejala Penyakit ISPA Pada Anak Menggunakan Metode Forward Chaining Dan Naïve bayes Berbasis Web
Abstract
Pemberian antibiotik pada penyakit ISPA pada anak merupakan salah satu tindakan medis yang hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter karena pemberian yang tidak tepat dapat mengakibatkan resistensi antibiotik pada anak, namun dikarenakan terbatasnya ketersediaan dokter di fasilitas kesehatan melalui Permenkes pemerintah mengatur bahwa tenaga perawat dan bidan dapat melakukan tindakan medis dengan syarat adanya pendelegasian wewenang dari dokter kepada perawat atau bidan. Meskipun begitu masih saja terdapat kesalahan tindakan medis yang disebabkan tidak sempurnanya proses berpikir perawat bidan dan bidan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan. Berdasarkan permasalahan tersebut dibangun sebuah sistem yang dapat membantu perawat dan bidan yang diberi wewenang untuk menentukan klasifikasi penyakit serta rekomendasi pemilihan obat antibiotik terhadap gejala penyakit ISPA yang timbul pada anak. Pada penelitian ini digunakan dua metode yakni naïve bayes untuk menentukan klasifikasi penyakit ISPA pada anak dan forward chaining untuk merekomendasi pemilihan obat antibiotiknya. Adapun metode naïve bayes menggunakan data training sebanyak 597 data dan rule yang digunakan untuk metode forward chaining sebanyak 14 rule. Terdapat tiga pengujian yakni pengujian blackbox, confusion matrix dan pengujian usability. Dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh fungsionalitas sistem telah terpenuhi dan data latih yang digunakan sistem memiliki akurasi sebesar 97,479% serta respon positif dari pengguna yang mencoba sistem ini.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.