PENERAPAN TEKNIK SINEMATOGRAFI PADA FILM ANIMASI 3D BURUNG BAYAN DAN SI PENGGETAH
Abstract
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat lampau, yang kerap diperkenalkan kepada generasi berikutnya. Salah satunya berada di Provinsi Riau yaitu Burung Bayan dan Si Penggetah. Saat ini umumnya sejarah didokumentasikan dalam bentuk buku teks yang tebal sehingga kurang menarik untuk digemari oleh pelajar, dimana jarang ditemukan cerita rakyat dalam bentuk film animasi 3D, terutama pada cerita rakyat Burung Bayan dan Si Penggetah yang tersedia dalam bentuk buku teks bergambar. Dalam penelitian ini diangkat cerita rakyat Burung Bayan dan Si Penggetah yang dikemas dalam bentuk film animasi 3D. Dalam pembuatan film animasi ini menggunakan Teknik Sinematografi yang berfokus pada rule of third, efek blur, penerapan warna abu-abu, serta type shot sehingga menghasilkan film yang lebih menarik. Berdasarkan hasil pengujian teknik yang dilakukan terhadap pakar, bahwa penerapan Teknik Sinematografi pada film animasi 3D Burung Bayan dan Si Penggetah sudah sesuai yaitu pada penerapan rule of third telah sesuai, penerapan warna abu-abu telah sesuai, penerapan efek blur telah sesuai, dan penerapan type shot telah sesuai, sehingga pada film animasi 3D ini menjadi lebih menarik untuk ditonton dengan menerapkan Teknik Sinematografi. Dan berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan terhadap 30 responden mendapatkan hasil 80.45% bahwa film yang dibuat dapat diperkenalkan kembali kepada masyarakat.Published
Issue
Section
License
Copyright info for authors
1. Authors hold the copyright in any process, procedure, or article described in the work and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors retain publishing rights to re-use all or portion of the work in different work but can not granting third-party requests for reprinting and republishing the work.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.