Main Article Content

Abstract

Penelitian ini menguji implementasi green accounting dan women on board terhadap Pembangunan Berkelanjutan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia periode 2019-2021. Sampel penelitian yaitu 45 perusahaan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia. .  Implementasi Green Accounting bisa menjawab tuntutan dari konsep pembangunan berkelanjutan karena pelaporan informasi keuangan sosial dan lingkungan secara terpadu bisa di terapkan dalam satu paket pelaporan akuntansi. Implementasi green accounting di ukur dengan melihat salah satu komponen biaya lingkungan, biaya daur ulang produk, biaya pengembangan dan penelitian lingkungan dalam annual report perusahaan. Women on board adalah pelibatan perempuan dewasa yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan. Women on board di ukur dengan melihat proporsi perempuan di direksi terhadap jumlah total anggota direksi. Analisis data menggunakan Persial Loast Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi green accounting dan women on board berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan, dengan demikian perusahaan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia harus mempertimbangkan penerapan implementasi green accounting dalam pelaporan perusahaan dan mempertimbangkan proporsi perempuan atau women on Board dalam perusahaannya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, karena Investor juga akan sangat melirik perusahaan-perusahaan yang mempertimbangkan hal ini.

Article Details