Main Article Content

Abstract

Masyarakat Indonesia selama ini terbiasa dengan investasi berbentuk emas, alasan harga yang cenderung stabil dan risiko yang rendah menyebabkan emas lebih populer dibandingkan instrumen investasi lainnya. Dengan adanya perkembangan teknologi keuangan maka para penyedia jasa aplikasi menawarkan adanya emas digital, namun masyarakat Indonesia terbiasa dengan transaksi emas secara fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berinvestasi dengan menggunakan aplikasi emas digital dengan menggunakan technology acceptance model (TAM) dengan variabel eksternal norma subyektif (SN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subyektif (SN) berpengaruh secara positif terhadap persepsi kebermanfaatan (PU) namun tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PEU), hal ini karena responden menilai kerabat dan rekan sejawat kurang informatif dalam memberikan penjelasan cara pengoperasian aplikasi.

Article Details