Main Article Content

Abstract

Untuk memudahkan pelayanan administrasi dan surat menyurat di tingkat kelurahan, pemerintah menciptakan aplikasi e-kelurahan. Dengan aplikasi ini, warga bisa mengajukan mengurusan dokumen, melengkapi persyaratan dan mengecek status dokumen yang diurus dari rumah. Setelah dokumen yang diurus selesai, masyarakat dapat mengambil di kantor lurah yang dituju. Aplikasi ini sudah tersedia untuk sejak 30 Januari 2020 namun penggunaannya masih belum populer di masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur respon masyarakat pengguna aplikasi e-kelurahan menggunakan model UX Honeycomb yang dikembangkan oleh Morville (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel usable memiliki nilai rata-rata tertinggi, yaitu sebesar 4.29, diikuti oleh variabel desirable (4.25), valuable dan findable (4.20), credible dan useful (4.14), sedangkan variabel accesible memiliki nilai rata-rata terendah, yaitu 4.09. Rendahnya nilai accessible aplikasi e-kelurahan menunjukkan bahwa tampilan aplikasi e-kelurahan tidak memberikan kesan yang sama ketika diakses melalui perangkat yang berbeda. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya tim IT pemerintah kota Padang dapat memperbaiki desain tampilan aplikasi ini agar terlihat sama ketika diakses pada komputer atau telepon genggam.  Selain itu perbaikan desain aplikasi juga diharapkan dapat meningkatkan faktor kenyamanan (desirable dan findable) dan keamanan (credible) pada aplikasi e-kelurahan sehingga meningkatkan keinginan masyarakat untuk menggunakan aplikasi ini (valuable).
Kata kunci: UX Honeycomb, e-kelurahan, Kota Padang

Article Details

Author Biographies

Ferdawati Ferdawati, Politeknik Negeri Padang

Jurusan Akuntansi

Gustati Gustati, Politeknik Negeri Padang

Jurusan Akuntansi