Main Article Content

Abstract

Seiring pesatnya perkembangan teknologi, penambahan visual effect menjadi lebih dominan di dunia perfilman. Penambahan efek visual sering digunakan di berbagai jenis film, termasuk film pendek action. Visual Effect adalah pemberian effect tertentu ke dalam film yang bertujuan untuk menciptakan adegan yang realistis dan lebih menarik. Pembuatan alur pada bagian pengenalan cerita yang menarik juga dapat membuat film menjadi tidak monoton. Oleh karena itu penulis membuat film pendek dengan judul “Eyes For Eyes†dengan menerapkan efek visual film action. Penulis mengembangkan film tersebut pada bagian pengenalan cerita (Part 1). Bagian pengenalan cerita ini bercerita tentang awal mula penyebab dari pembalasan dendam seseorang atas kematian sahabatnya. Proses produksi film meliputi 3 tahapan yaitu proses pra produksi, produksi dan paska produksi. Proses pra produksi menghasilkan konsep cerita, sinopsis, skenario dan storyboard. Proses produksi menghasilkan 216 total pengambilan gambar berformat .MOV. Sedangkan proses paska produksi dengan menerapkan efek visual film menghasilkan 26 scene dalam 1 sequance berformat .MPEG yang berdurasi 7 menit 34 detik. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 100 responden dengan menggunakan skala likert, disimpulkan bahwa dengan adanya efek visual yang real dan berkualitas serta berpengaruh terhadap film pada bagian pengenalan cerita film ini mampu menimbulkan ketertarikan responden menonton dan menunggu kelanjutan film pendek ini.

Article Details

How to Cite
Setiono, M. A., & Riwinoto, R. (2015). Analisa Pengaruh Visual Efek Terhadap Minat Responden Film Pendek Eyes For Eyes Pada Bagian Pengenalan Cerita (Part 1) Dengan Metode Skala Likert. Jurnal Komputer Terapan, 1(2), 29–36. Retrieved from https://jurnal.pcr.ac.id/index.php/jkt/article/view/55

References

  1. Amacora, Billy. 2014. Perfilm dan Kepentingan Industri. (http://geheimniser.com/perfilm-dan-kepentingan-industri/) , diakses tanggal 29 September 2014
  2. Prabowo, Yugo. 2013. Xxi Short Film Festival Memburu Bakat Muda Perfilman Indonesia. (http://www.muvila.com/film/artikel/xxi-short-film-festival-memburu-bakat-muda-perfilman-indonesia-1303220.html), diakses tanggal 29 September 2014
  3. Tips, Dokumen. 2013. Menulis Kreatif Naskah Drama. (http://dokumen.tips/documents/proposal-559abc942e4c0.html), diakses tanggal 29 September 2014
  4. Cahyono, Edi. 2009. Sekilas tentan Film pendek (http://www.filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek), diakses tanggal 20 September 2014
  5. Afdhilla, Zulfan. 2013. Jenis – jenis genre film (http://www.zulfanafdhilla.com/2013/03/jenis-jenis-film.html), diakses tanggal 20 September 2014
  6. Olivia, adrinne. 2014. Bab I Pendahuluan
  7. (http://library.umn.ac.id/eprints/274/3/adrienne%20olivia-bab1.pdf), diakses pada tanggal 22 September 2014
  8. Muslimin, Ming. 2015. Manajemen Produksi Film. (https://www.academia.edu/8030863/MANAJEMEN_PRODUKSI_FILM_Pengantar_), diakses tanggal 26 februari 2015
  9. O.Carm, Nungky, Bro. 2008. Cinematography. (http://www.scribd.com/doc/39635186/Cinematography#scribd), diakses pada tanggal 23 Desember 2014.
  10. Hadi, Samsul. 2013. Pengertian Dan Contoh Angket Atau Kuisioner. (http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-dan-contoh-angket-atau-kuesioner.html), diakses tanggal 23 Januari 2015
  11. Jainuri, Muhammad. Skala Pengukuran. (https://www.academia.edu/5077784/Skala_Pengukuran), diakses tanggal 23 Januari 2015